A. Pengertian
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
(berdarah dingin)yang hidup di air dan bernapas dengan menggunakan insang.
B. Ciri-ciri
1.
Ciri Umum
a)
Benapas dengan insang
b)
Mempunyai sisik dan berlendir
c)
Berenang menggunakan sirip
2.
Ciri Khusus
a)
Rangka tersusun atas tulang sejati
b) Tubuh ditutupi oleh sisik
C.
Morfologi
1.
Kepala: terdapat sepasang mata, hidung, telinga tapi merupakan telinga
dalam. Pada bagian kepala juga terdapat celah insang dan insang .
2.
Badan : dari ujung operculum paling belakang atau sirip dubur, badan terdapat sisik, sirip yaitu sirip dada,
sirip punggung, sirip perut dan garis
rusuk
3.
Ekor : terdapat sirip ekor yang
di gunakan sebagai alat gerak. Ada beberapa tipe sirip ekor pada ikan di
antaranya tipe homosercal, heterosercal.
1.
Tipe Mulut Ikan
Ada beberapa tipe mulut pada ikan, yaitu :
a) Terminal : mulut terletak di ujung kepala menghadap ke
depan.
b) Sub terminal : mulut terletak sejajar kepala menghadap ke
depan
c) Superior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke
bawah
d) Inferior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke bawah
2. Sirip
Menurut Rahardjo, (1985), pada ikan terdapat
lima macam sirip, yaitu sirip punggung, sirip perut, sirip dada, sirip dubur,
dan sirip ekor.
a) Sirip perut
Sirip
perut pada sub class elasmobranchia disokong oleh tulang tulang rawan
tempat menempelnya tulang basipterygium.
b) Sirip punggung
Sirip
punggung yang terdapat pada ikan class Chondrichtyes disokong oleh
keping-keping tulang rawan disebut rawan basal yang terletak di bagian bawah
tertumpu pada cucuk neural dan rawan radial yang terletak di bagian rawan basal
menunjang jari-jari keras.
c)
Sirip dada
Pada Condridhthyes
disokong oleh tulang gelang bahu (Pectoral girdle) dinamakan coracoscapula.
Pada ikan Osteichthyes gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang
dermal.
d)
Sirip dubur
Ikan Osteichthyes
tulang yang menyokong sirip dubur ada tiga termasuk di dalamnya masuk ke dalam
bagian tubuh, diantaranya tulang cucuk hemal dinamakan promaxial pterygiophore
dan terluar distal pterigiophore di atasnya terdapat intermediet pterygiophore.
e)
Sirip ekor
Tipe ekor ada lima macam yaitu : Rounded
, Truncate, Lunate, Emarginate, dan Forked. Secara garis besar macam
bentuk ekor dibedakan menjadi : Heterocercal, Protocercal, dan Homocercal.
(1) Bentuk membulat, pinggiran
sirip ekor membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga
ventral., contoh ikan gurame (Osphronemus gouramy)
(2) Bentuk bersegi atau tegak,
pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga ventral,
contoh ikan nila (Oreochromis niloticus)
(3) Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal, terdapat
lekukan dangkal antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan
tambakan (Helostoma temminckii).
(4) Bentuk bulan sabit, ujung
dorsal dan ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing, sedangkan
bagian tengahnya melengkung ke dalam, membuat lekukan yang dalam, contoh ikan
tongkol (Squalus sp.)
(5) Bentuk bercagak,
terdapat lekukan tajam antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan
tawes (Puntius javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)
(6) Bentuk meruncing, contoh
ikan belut (Monopterus albus).
(7)
Bentuk lanset, pinggirn
sirip ekor pada pangkalnya melebar kemudian membentuk sudut diujung, contoh
ikan bloso (Glossogobius sp.)
D. Anatomi
Sistem otot
Batang
tubuh dan ekor tersusun oleh segment-segment otot pendek (bentuk ) seperti pada
jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada lidah
sebagai otot daging protractor dan retractor.
Sistem rangka
1.
Tulang tempurung kepala.
2.
Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
3.
Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus neuralis pada
vertebra.
4.
Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
1.
Sistem-sistem yang terdapat pada pisces
a) Sistem pencernaan makanan
Mulut
- Faring - Esophagus - Lambung - Usus - Anus
Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut
(terdapat di lidah)àpharynx yang pendek – Oesophagus – intestinum (tidak ada
lambung) yang mempunyai klep disebelah anterior, didalam intestinum terdapat
lekukan spiral (typhosole) = klep spiral à anus.
b) Sistem Peredaran Darah.
Jantung terdiri
dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan
atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Tidak mempunyai sistem porta
nasalis.
c) Sistem Pernafasan
Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel
insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan
membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan
mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi.
d) Sistem ekskresi
Alat ekskresi
terdiri atas:
(1) Insang
yang mengeluarkan CO2 dan H2O
(2) Kulit,
kelenjar kulit mengeluarkan lendir sehingga tubuh menjadi licin untuk
memudahkan gerak di dalam air.
(3) Sepasang
ginjal yang mengeluarkan urine.
Pada ikan
berkembang dua tipe ginjal yaitu;
(1)
Pronefros,
Ginjal
pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan
embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional fungsinya
akan digantikan oleh mesonephros, kecuali pada ikan ‘hagfish’ (Myxine) dan
lamprey.
(2) Mesonefros
Berfungsi
seperti opistonefros pada embrio amniota. Mirip, tetapi perbedaannya berkaitan
dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensi. Jumlah
glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan
dengan ikan laut. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air
tawar dalam proses eksresi yaitu dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam
di dalam tubuh.
Air
garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam
rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus
berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut
memiliki kelenjar ekskresi garam pada insang yang berperan dalam mengeliminasi
kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam
air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.
Tubulus
yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang
hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi
ke dalam aliran darah.
Korpus
renalis lebih besar pada ikan air tawar dari pada ikan air laut, sehingga
cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar
cairan tubuh tidak terlalu encer).
Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air
laut, memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak,
seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa jenis
ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya berupa perluasan
dari bagian akhir duktus ekskretori.
e)
Sistem Reproduksi
Telur
yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda
dengan hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan
betina (hermafrodit).
Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan
beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai testis menghasilkan sperma.
Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet tumpah ke
dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam sinus
urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi pembuahan
f) Sisem Saraf
Sistem saraf terdiri atas
(1)
system cerebro spunal
(2)
Sistemsaraf pusat : otak da tulang
(3)
Sistemsaraf tepi
(4)
System otonomi : simpatik dan parasimpatik
g) Sistem Osmoregulas
Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang
layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi
normal.
Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:
(1)
Ginjal
(2)
Kulit
(3)
membran mulut
Osmoregulasi
pada ikan air tawar
(1)
Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan
cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari
lingkungan ke dalam tubuh.
(2)
Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal
mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan
untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus
memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki
tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan
garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat
impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
(3)
Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi
pada ikan air laut
(1)
Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya.
Ikan air laut cenderung untuk kehilangan
air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air
laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air,
ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan
garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan
proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh
kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit
dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai
penahan air.
(2)
Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih
kecil daripada ikan air tawar.
E.
Habitat
1. Air tergenang, atau habitat lentik
(berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa
atau pasir terapung
2.
Air mengalir, atau
habitat lotik (berasal dari lotus yang
berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau
sungai.
Habitat
air tawar
|
Habitat laut
|
Kedalaman lautan dibagi
menjadi 3 lapisan zona, yaitu :
1.
Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter yang
disebut epipelagik. Sampai kedalaman 100 meter itu masih
ada fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh
ikan-ikan eufotik.
2.
Kedalaman 100 m sampai 2000 m dan disebut mesopelagik,
dihuni oleh ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu
keperakan atau hitam kelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar