Jumat, 25 Mei 2012

PISCES



A.    Pengertian
        Ikan  adalah  anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)yang hidup di air dan bernapas dengan menggunakan insang.
B.     Ciri-ciri
1.      Ciri Umum
a)      Benapas dengan insang
b)      Mempunyai sisik dan berlendir
c)      Berenang menggunakan sirip

2.      Ciri Khusus
a)      Rangka tersusun atas tulang sejati
b)      Tubuh ditutupi oleh sisik
C.     Morfologi

1.      Kepala: terdapat sepasang mata, hidung, telinga tapi merupakan telinga dalam. Pada bagian kepala juga terdapat celah insang dan insang .
2.      Badan : dari ujung operculum paling belakang atau sirip dubur,  badan terdapat sisik, sirip yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip perut  dan garis rusuk
3.      Ekor    : terdapat sirip ekor yang di gunakan sebagai alat gerak. Ada beberapa tipe sirip ekor pada ikan di antaranya tipe homosercal, heterosercal.

1.      Tipe Mulut Ikan




Ada beberapa tipe mulut pada ikan, yaitu :
a)      Terminal : mulut terletak di ujung kepala menghadap ke depan.
b)      Sub terminal : mulut terletak sejajar kepala menghadap ke depan
c)      Superior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke bawah
d)     Inferior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke bawah
2.      Sirip
Menurut Rahardjo, (1985), pada ikan terdapat lima macam sirip, yaitu sirip punggung, sirip perut, sirip dada, sirip dubur, dan sirip ekor.




a)      Sirip perut
Sirip perut pada sub class elasmobranchia disokong oleh tulang tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygium.

b)      Sirip punggung
Sirip punggung yang terdapat pada ikan class Chondrichtyes disokong oleh keping-keping tulang rawan disebut rawan basal yang terletak di bagian bawah tertumpu pada cucuk neural dan rawan radial yang terletak di bagian rawan basal menunjang jari-jari keras.

c)         Sirip dada
Pada Condridhthyes disokong oleh tulang gelang bahu (Pectoral girdle) dinamakan coracoscapula. Pada ikan Osteichthyes gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal.

d)        Sirip dubur
Ikan Osteichthyes tulang yang menyokong sirip dubur ada tiga termasuk di dalamnya masuk ke dalam bagian tubuh, diantaranya tulang cucuk hemal dinamakan promaxial pterygiophore dan terluar distal pterigiophore di atasnya terdapat intermediet pterygiophore.
e)         Sirip ekor
Tipe ekor ada lima macam yaitu : Rounded , Truncate, Lunate, Emarginate, dan Forked. Secara garis besar macam bentuk ekor dibedakan menjadi : Heterocercal, Protocercal, dan Homocercal.
(1)   Bentuk membulat, pinggiran sirip ekor membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga ventral., contoh ikan gurame (Osphronemus gouramy)
(2)   Bentuk bersegi atau tegak, pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga ventral, contoh ikan nila (Oreochromis niloticus)
(3)   Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal, terdapat lekukan dangkal antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tambakan (Helostoma temminckii).
(4)   Bentuk bulan sabit, ujung dorsal dan ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing, sedangkan bagian tengahnya melengkung ke dalam, membuat lekukan yang dalam, contoh ikan tongkol (Squalus sp.)
(5)   Bentuk bercagak, terdapat lekukan tajam antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tawes (Puntius javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)
(6)   Bentuk meruncing, contoh ikan belut (Monopterus albus).
(7)   Bentuk lanset, pinggirn sirip ekor pada pangkalnya melebar kemudian membentuk sudut diujung, contoh ikan bloso (Glossogobius sp.)



D.    Anatomi
Sistem otot
       Batang tubuh dan ekor tersusun oleh segment-segment otot pendek (bentuk ) seperti pada jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada lidah sebagai otot daging protractor dan retractor.
Sistem rangka
1.      Tulang tempurung kepala.
2.      Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
3.      Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord    seolah-olah seperti archus neuralis pada vertebra.
4.      Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
1.      Sistem-sistem yang terdapat pada pisces
a)      Sistem pencernaan makanan

Mulut - Faring - Esophagus - Lambung - Usus - Anus
Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah)àpharynx yang pendek – Oesophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah anterior, didalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral à anus.
b)     Sistem Peredaran Darah.    

Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Tidak mempunyai sistem porta nasalis.


c)      Sistem Pernafasan
Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi.
d)     Sistem ekskresi
Alat ekskresi terdiri atas:
(1)   Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
(2)   Kulit, kelenjar kulit mengeluarkan lendir sehingga tubuh menjadi licin untuk memudahkan gerak di dalam air.
(3)   Sepasang ginjal yang mengeluarkan urine.
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal yaitu;
(1)   Pronefros,
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional fungsinya akan digantikan oleh mesonephros, kecuali pada ikan ‘hagfish’ (Myxine) dan lamprey.


(2)   Mesonefros
Berfungsi seperti opistonefros pada embrio amniota. Mirip, tetapi perbedaannya berkaitan dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensi. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi yaitu dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuh.
Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar ekskresi garam pada insang yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.
Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.
Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar dari pada ikan air laut, sehingga cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh tidak terlalu encer).
Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air laut, memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori.
e)                   Sistem Reproduksi
       Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda dengan hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit).
     Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi pembuahan

f)       Sisem Saraf
Sistem saraf terdiri atas
(1)   system cerebro spunal
(2)   Sistemsaraf pusat : otak da tulang
(3)   Sistemsaraf tepi
(4)   System otonomi : simpatik dan parasimpatik



g)      Sistem Osmoregulas
Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:
(1)   Ginjal
(2)   Kulit
(3)   membran mulut
Osmoregulasi pada ikan air tawar
(1)   Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.  
(2)   Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
(3)   Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi pada ikan air laut
(1)   Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut  cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air.
(2)   Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.
E.     Habitat
     Habitat ikan terdiri dari air tawar dan air laut. air tawar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1.     Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung
2.     Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.

Habitat air tawar



Habitat laut



Kedalaman lautan dibagi menjadi 3 lapisan zona, yaitu :
1.      Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter yang disebut epipelagik. Sampai kedalaman 100 meter itu masih ada fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh ikan-ikan eufotik.
2.      Kedalaman 100 m sampai 2000 m dan disebut mesopelagik, dihuni oleh ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu keperakan atau hitam kelam.